100 Contoh Peranan Bakteri yang Menguntungkan & Merugikan bagi Kehidupan. Tahap #1, sel F+ yang berperan sebagai sel donor menghasilkan pilus. Pilus ini merupakan struktur yang berperan sebagai jembatan konjugat (jembatan sitoplasma) yang menghubungkan sel donor (F+) dengan sel resipien (F-). Selanjutnya, apabila pilus sudah terbentuk maka
Sebagian besar bakteri melakukan reproduksi secara aseksual melalui proses pembelahan sederhana yang disebut pembelahan biner. Proses ini mampu memproduksi salinan genetik dari sel induk secara tepat dan cepat. Pada kondisi yang ideal, bakteri dapat membelah satu kali setiap 20 menit atau sekitar 1 × 1021 anakan baru setiap harinya. Reproduksi yang cepat ini memungkinkan bakteri dapat berkembang biak menjadi sangat banyak dalam lingkungan yang menguntungkan seperti di tempat berlumpur atau makanan yang lembab. Lalu tahukah kalian apa itu pembelahan biner? Bagaimana gambar dan tahapannya? Untuk memahami pembelahan biner pada reproduksi bakteri, simak penjelasan berikut ini secara seksama. Apa itu Pembelahan Biner pada Bakteri? Pembelahan biner atau binary fission adalah proses yang digunakan oleh bakteri untuk melakukan pembelahan sel. Pembelahan biner pada bakteri ini memiliki konsep yang sama dengan pembelahan sel secara mitosis yang terjadi pada organisme eukariotik ex. Tumbuhan dan hewan akan tetapi tujuannya berbeda. Pembelahan mitosis pada organisme eukariotik bertujuan untuk proses pertumbuhan dimana sel-sel baru hasil pembelahan menggantikan sel-sel tua yang rusak atau usang. Dengan kata lain, jumlah sel relatif tetap. Sedangkan pembelahan biner pada bakteri bertujuan untuk proses reproduksi dimana sel-sel baru hasil pembelahan akan tumbuh menjadi individu-individu baru. Kemudian sel bakteri yang terbentuk tersebut akan melakukan pembelahan serupa demikian seterusnya sehingga jumlah bakteri akan bertambah banyak. Dengan kata lain, jumlah sel semakin bertambah. Pada pembelahan biner ini, sel bakteri akan membelah menjadi dua sel anak biner dua yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama atau identik. Gambar dan Tahapan Pembelahan Biner pada Bakteri Tahap 1 Replikasi DNA Pembelahan sel pada bakteri memerlukan salinan atau duplikasi DNA. DNA tersebut terdapat pada kromosom bakteri. Sel-sel bakteri memiliki kromosom sirkuler tunggal yang dapat ditemukan pada daerah khusus yang disebut nukleoid. Proses replikasi DNA dimulai pada suatu titik dalam kromosom yang disebut asal replikasi origin of replication. Setelah DNA berhasil direplikasi, titik asal replikasi tersebut akan bergerak menuju ujung-ujung sel yang saling berlawanan dan menarik sisa-sisa kromosom bersama mereka. Proses replikasi masih berlanjut sampai seluruh kromosom tersalin sehingga semakin lama, bagian kromosom dan DNA bakteri yang lengkap akan terbentuk. Tahap 2 Pemanjangan Sel Setelah dua kromosom lengkap dengan DNA terbentuk, kedua kromosom tersebut akan berpindah ke ujung sel yang berlawanan yang mengakibatkan membran dan dinding sel bakteri memanjang. Pada tahap ini, ukuran sel bakteri menjadi dua kali ukuran semula dan terjadi pembagian sitoplasma dan distribusi bahan nukleus. Tahap 3 Pembentukan Septum Dinding Pemisah Setelah dua kromosom bergerak menuju ujung sel yang berlawanan, muncul sekat atau dinding pemisah di tengah-tengah sel yang disebut septum. Septum ini terbentuk akibat pertumbuhan dinding sel bakteri yang melintang. Jadi, selain menduplikasi DNA dan kromosom, bakteri juga melakukan regenerasi dinding sel karena dinding sel ini memiliki fungsi yang sangat penting bagi bakteri. Untuk memahami fungsi dinding sel bakteri, baca artikel tentang struktur tubuh bakteri. Tahap 4 Pemisahan Menjadi 2 Sel Baru Setelah pembentukan septum lengkap, sel induk terbelah menjadi dua sel anak yang identik atau sama persis dengan sel induk. Kemudian kedua sel anak tersebut akan dilepaskan untuk melanjutkan kehidupan mereka sebagai bakteri yang utuh. Dalam waktu 20 – 30 menit, setiap sel anakan tersebut dapat mengulangi proses pembelahan biner yang sama untuk menghasilkan bakteri baru sehingga tidak heran, waktu generasi yang pendek ini memungkinkan populasi bakteri dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan secara cepat. Demikianlah artikel tentang reproduksi bakteri dengan pembelahan biner binary fission lengkap beserta gambar, tahapan dan penjelasannya. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.
PembelahanSelreproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru.Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung 'amitosis' dan pembelahan secara tidak langsung 'mitosis dan meiosis'.
Tolong bantu jawab ya... 1. buatlah skema reproduksi bakteri dengan cara pembelahan biner dan konjugasi ? 2. bagaimanakah perkembangbiakkan aseksual cyanobacteria ? 3. gambarkan macam macam bakteri dan berikan contohnya? 4. bagaimanakah pertolongan yang harus kita lakukan kepada anak balita yang diare terus menerus? 5. bagaimanakah cara mengamati bakteti rhizobium yang hidup pada bintil akar tanaman kacang kacangan jelaskan! 6. apa yang harus kita lakukan agar makanan yang kita konsumsi tidak cepat basi ? tololng dijawab semua karena poin nya besar 1. skema reproduksi bakteri dengan cara pembelahan biner dan konjugasi dapat dilihat pada gambar yang terlampir ya,, 2. cara perkembangbiakkan aseksual cyanobacteria dapat melalui fragmentasi = pemutusan benang atau rantai nyapembelahan biner = dari 1 sel membelah menjadi 2 sel yang identikpembemtukan spora = misalnya pembentukan akinet 3. gambar macam macam bakteri dan contohnya dapat dilihat dari gambar yang terlampir ya... 4. pertolongan yang harus kita lakukan kepada anak balita yang diare terus menerus yaitu dengan memberi minum oralit atau larutan gula garam, jika diare masih berlanjut maka segera bawa ke rumah sakit untuk pertolongan lanjutan yang lebih intensif. 5. cara mengamati bakteti rhizobium yang hidup pada bintil akar tanaman kacang kacangan yaitu dengan mengambil akar kacang yang ada bintilnya, kemudian dibersihkan dan disayat dan diamati di bawah mikroskop, jika tidak jelas dapat ditambahkan pewarna agar bakteri mudah diamati. 6. yang harus kita lakukan agar makanan yang kita konsumsi tidak cepat basi antara lain dengan memasak makanan tersebur dengan matang atau tanak, menyimpan makanan di tempat yang tidak terlalu panas dan tidak meletakkan makanan panas dalam wadah yang tertutup

Buatlahskema reproduksi bakteri dengan cara pembelahan biner dan konjugasi ! SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa Daerah

cara reproduksi bakteri Selamat pagi para pembaca, masih semangat belajar bukan. Kali ini kita akan belajar tentang reproduksi bakteri atau cara bakteri menghasilkan keturunan dan atau meneruskan genetik dirinya. Reproduksi bakteri pada dasarnya ada dua yaitu reproduksi vegetatif dan reproduksi generatif. Reproduksi secara vegetatif juga disebut dengan reproduksi aseksual. Sedangkan reproduks bakteri secara generatif disebut reproduksi seksual. Penjelasan lebih lanjut tentang kedua jenis reproduksi bakteri tersebut adalah sebagai berikut. Reproduksi Bakteri Secara AseksualReproduksi Bakteri Secara Seksual1 Konjugasi2 Transduksi3 Transformasi Reproduksi Bakteri Secara Aseksual Apa itu aseksual? Apa itu vegetatif? Pada bakteri, aseksual berarti tidak dibutuhkan adanya organisme selain dirinya dalam menghasilkan keturunan. Oleh karena itu, pada bakteri, ketika disebutkan reproduksi aseksual maka yang dimaksud adalah pembelahan biner. Definisi pembelahan biner adalah reproduksi satu sel menjadi dua sel yang kemudian dari dua sel menjadi 4 sel. Dapat kita sebut bahwa dalam pembelahan biner, setiap satu bakteri mampu menghasilkan satu anakan identik dari dirinya. Satu hal yang harus anda ingat adalah pembelahn biner bakteri berbeda dengan pembelahan sel pada sel multiseluler. Pada sel multiseluler, pembelahan tersebut adalah mitosis sedangkan pada sel bakteri, disebut amitosis atau pembelahan secara langsung. Kenapa disebut pembelahan amitosis? Hal tersebut karena tidak melalui fase fase yang ada pada pembelahan sel mitosis. Sebagai contoh kasus pembelahan biner bakteri adalah Escherichia coli yang embelah setiap 20 menit sekali. Jadi, ketika ada 1 bakteri E. coli pada awalnya, maka 20 menit kedepan menjadi 2 bakteri, 20 menit setelahnya akan ada 4 bakteri. 20 menit lagi 8 bakteri. Dalam satu jam, 1 bakteri E. coli “beranak” menjadi 8 bakteri. Bayangkan dalam 24 jam jumlah bakteri E. coli yang sebelumnya hanya satu buah. Hal ini tidaklah sebegitu menyeramkannnya karena ada beberapa pembatas pertumbuhan bakteri E. coli. Salah satu pembatas pertumbuhannya adalah ketika jumlah mikroba itu sendiri kelewat batas dan teracuni oleh penumpukan sisa sisa metabolisme mereka sendiri. Peristiwa pembelahan biner bakteri dapat anda lihat pada ilustrasi dibawah ini. Pembelahan biner atau pembelahan sel pada bakteri Reproduksi Bakteri Secara Seksual Bakteri melakukan reproduksi secara seksual dengan cara rekombinasi gen. Bila kita katakan reproduksi seksual, maka terdapat dua indukan yang saling berinteraksi dalam menghasilkan keturunan. Definisi rekombinasi gen adalah peristiwa terbentuknya DNA rekombinan melalui tercampurnya sebagian materi gen dari dua sel bakteri yang berbeda. Berbeda dengan pembelahan biner yang menghasilkan anakan yang identik dengan induknya, rekombinan gen menghasilkan dua bakteri dengan materi genetik campuran kedua induknya. Ada tiga jenis rekombinasi gen yaitu KonjugasiTransduksiTransformasiKonjugasi 1 Konjugasi Pengertian konjugasi adalah rekombinasi gen bakteri yang dilakukan secara langsung direct method menggunakan jembatan konjugasi. Jembatan konjugasi adalah Pili pilus spesial yang telah termodifikasi khusus untuk reproduksi seksual konjugasi ini. Ketika dua bakteri induk saling berdekatan berdempetan mungkin kata yang lebih tepat, jembatan konjugasi terbentuk diantara keduanya. Jembatan tersebut, sesuai namanya, menjadi jalur pertukaran atau transfer materi genetik baik berupa plasmid ataupun kromosom bakteri. Sel yang mengandung materi genetik rekombinan tersebut kemudian memisah dan membelah diri sehingga terbentuklah 2 sel bakteri baru yang mempunyai sifat rekombinan sifat gabungan dua sel bakteri. Contoh bakteri yang mammpu melakukan konjugasi adalah Salmonella typhi dan Pseudomomonas sp. Escherichia coli pun dapat melakukan konjugasi ini. Konjugasi bakteri Escherichia coli. Peristiwa atau proses rekombinasi gen konjugasi dapat anda amati pada gambar dibawah ini. 2 Transduksi Cara rekombinasi gen kedua adalah transduksi. Cara ini terbilang masih baru diketahui oleh manusia. Hal tersebut karena perlu diketahui keberadaan virus khususnya bakteriofag untuk menebak bahwa adanya metode transduksi pada reproduksi seksual bakteri. Pengertian transduksi adalah penggunaan virus fag bakteriofag dalam rekombinasi gen dua sel bakteri. Kita ketahui pada materi reproduksi virus, ada proses litik dan lisogenik. Pada proses lisogenik yang terjadi pada virus temperat contohnya bakteriofag, DNA bakteri inang yang telah mati lisis berada dalam fag yang pindah. virus fag tersebut kemudian memindahkan DNA bakteri tersebut ke dalam bakteri baru. Hal tersebut membuat DNA bakteri inang sebelumnya masuk kedalam bakteri yang lain. Proses transduksi dapat anda amati pada gambar dibawah ini. Salah satu cara reproduksi bakteri yaitu transduksi menggunakan bantuan virus T-Fag. 3 Transformasi Rekombinasi gen bakteri terakhir adalah transformasi. Definisi transformasi adalah pengambilan secara langsung materi genetik dari bakteri lain dan menggabungkannya dengan materi genetik dirinya. DNA bakteri yang akan “diserap masuk” tersebut dapatlah berupa DNA bebas. Contoh bakteri dapat melakukan transformasi adalah Rhizobium, Streptococcus, Neisseria, Pneumococcus, dan Bacillus. Bakteri bakteri ini mampu melakukan transformasi akibat adanya enzim enzim khusus. Dalam teknologi rekayasa gen, bakteri yang tidak dapat melakukan transformasi secara alamiah, dapat memeberikan perlakuan atau memaksa bakteri tersebut. Salah satu metodenya adalah dengan pemberian kalsium klorida atau proses kejut-panas heat shock. Ilustrasi proses transformasi pada bakteri sebagai reproduksi seksual bakteri dapat anda amati pada gambar dibawah ini. Saya rasa cukup sekian artikel kali ini tentang reproduksi bakteri baik secara aseksual maupun seksual. Tetap semangat belajar karena belajar itu mudah. Learn Is Easy. Bakteridapat bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner dan secara konjugasi. Proses reproduksi bakteri terjadi dengan cara biner dimana 1 bakteri akan membelah menjadi 2, kemudian 2 bakteri menjadi 4 begitu seterusnya ia membelah sesuai kelipatannya. Hanya dalam waktu 15 sampai 20 menit saja bakteri akan Secara umum macam macam reproduksi bakteri dibedakan menjadi dua cara yaitu aseksual dan seksual. Reproduksi seksual bakteri juga terbagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu transformasi, transduksi, dan konjugasi. Mari kita bahas satu per satu di sini. Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner, artinya pembelahan terjadi secara langsung, dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan. Masing-masing sel anakan akan membentuk dua sel anakan lagi, demikian seterusnya. Proses pembelahan biner diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA identik, diikuti pembelahan sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding pemisah di antara kedua sel anak bakteri. Perhatikan gambar skematik pembelahan biner sel bakteri di bawah ini ! ambar Skema pembelahan biner pada Streptococcus Faecalis Reproduksi Seksual Bakteri berbeda dengan eukariota dalam hal cara penggabungan DNA yang datang dari dua individu ke dalam satu sel. Pada eukariota, proses seksual secara meiosis dan fertilisasi mengombinasi DNA dari dua individu ke dalam satu zigot. Akan tetapi, jenis kelamin yang ada pada ekuariota tidak terdapat pada prokariota. Meiosis dan fertilisasi tidak terjadi, sebaliknya ada proses lain yang akan mengumpulkan DNA bakteri yang datang dari individu-individu yang berbeda. Proses-proses ini adalah pembelahan transformasi, transduksi dan konjugasi. Jadi macam macam reproduksi bakteri secara seksual ada tiga. 1 Transformasi Dalam konteks genetika bakteri, transformasi merupakan perubahan suatu genotipe sel bakteri dengan cara mengambil DNA asing dari lingkungan sekitarnya. Misalnya, pada bakteri Streptococcus pneumoniae yang tidak berbahaya dapat ditransformasi menjadi sel-sel penyebab pneumonia dengan cara mengambil DNA dari medium yang mengandung sel-sel strain patogenik yang mati. Transformasi ini terjadi ketika sel nonpatogenik hidup mengambil potongan DNA yang kebetulan mengandung alel untuk patogenisitas gen untuk suatu lapisan sel yang melindungi bakteri dari sistem imun inang alel asing tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kromosom bakteri menggantikan alel aslinya untuk kondisi tanpa pelapis. Proses ini merupakan rekombinasi genetik – perputaran segmen DNA dengan cara pindah silang crossing over. Sel yang ditransformasi ini sekarang memiliki satu kromosom yang mengandung DNA, yang berasal dari dua sel yang berbeda. Gambar Reproduksi bakteri dengan jalan transformasi Bertahun-tahun setelah transformasi ditemukan pada kultur laboratorium, sebagian besar ahli biologi percaya bahwa proses tersebut terlalu jarang dan terlalu kebetulan, sehingga tidak mungkin memainkan peranan penting pada populasi bakteri di alam. Tetapi, para saintis sejak saat itu telah mempelajari bahwa banyak spesies bakteri di permukaannya memiliki protein yang terspesialisasi untuk mengambil DNA dari larutan sekitarnya. Protein-protein ini secara spesifik hanya mengenali dan mentransfer DNA dari spesies bakteri yang masih dekat kekerabatannya. Tidak semua bakteri memiliki protein membran seperti ini. Seperti contohnya, E. Coli sepertinya sama sekali tidak memiliki mekanisme yang tersepesialisasi untuk menelan DNA asing. Walaupun demikian, menempatkan E. Coli di dalam medium kultur yang mengandung konsentrasi ion kalsium yang relatif tinggi secara artifisial akan merangsang sel-sel untuk menelan sebagian kecil DNA. Dalam bioteknologi, teknik ini diaplikasikan untuk memasukkan gen-gen asing ke dalam E. Coli, gen-gen yang mengkode protein yang bermanfaat, seperti insulin manusia dan hormon pertumbuhan. 2 Transduksi Pada proses transfer DNA yang disebut transduksi, faga membawa gen bakteri dari satu sel inang ke sel inang lainnya. Ada dua bentuk transduksi yaitu transduksi umum dan transduksi khusus. Keduanya dihasilkan dari penyimpangan pada siklus reproduktif faga. Gambar Reproduksi bakteri dengan jalan transduksi Di akhir siklus litik faga, molekul asam nukleat virus dibungkus di dalam kapsid, dan faga lengkapnya dilepaskan ketika sel inang lisis. Kadang kala sebagian kecil dari DNA sel inang yang terdegradasi menggantikan genom faga. Virus seperti ini cacat karena tidak memiliki materi genetik sendiri. Walaupun demikian, setelah pelepasannya dari inang yang lisis, faga dapat menempel pada bakteri lain dan menginjeksikan bagian DNA bakteri yang didapatkan dari sel pertama. Beberapa DNA ini kemudian dapat menggantikan daerah homolog dari kromosom sel kedua. Kromosom sel ini sekarang memiliki kombinasi DNA yang berasal dari dua sel sehingga rekombinasi genetik telah terjadi. Jenis transduksi ini disebut dengan transduksi umum karena gen-gen bakteri ditransfer secara acak. Untuk transduksi khusus memerlukan infeksi oleh faga temperat, dalam siklus lisogenik genom faga temperat terintegrasi sebagai profaga ke dalam kromosom bakteri inang, di suatu tempat yang spesifik. Kemudian ketika genom faga dipisahkan dari kromosom, genom faga ini membawa serta bagian kecil dari DNA bakteri yang berdampingan dengan profaga. Ketika suatu virus yang membawa DNA bakteri seperti ini menginfeksi sel inang lain, gen-gen bakteri ikut terinjeksi bersama-sama dengan genom faga. Transduksi khusus hanya mentransfer gen-gen tertentu saja, yaitu gen-gen yang berada di dekat tempat profaga pada kromosom tersebut. c. Konjugasi dan Plasmid Macam macam reproduksi bakteri secara seksual berikutnya adalah konjugasi. Konjugasi merupakan transfer langsung materi genetik antara dua sel bakteri yang berhubungan sementara. Proses ini, telah diteliti secara tuntas pada E. Coli. Transfer DNA adalah transfer satu arah, yaitu satu sel mendonasi menyumbang DNA, dan “pasangannya” menerima gen. Donor DNA, disebut sebagai “jantan”, menggunakan alat yang disebut piliseks untuk menempel pada resipien penerima DNA dan disebut sebagai “betina”. Kemudian sebuah jembatan sitoplasmik sementara akan terbentuk diantara kedua sel tersebut, menyediakan jalan untuk transfer DNA. Plasmid adalah molekul DNA kecil, sirkular dan dapat bereplikasi sendiri, yang terpisah dari kromosom bakteri. Plasmid-plasmid tertentu, seperti plasmid f, dapat melakukan penggabungan reversibel ke dalam kromosom sel. Genom faga bereplikasi secara terpisah di dalam sitoplasma selama siklus litik, dan sebagai bagian integral dari kromosom inang selama siklus lisogenik. Plasmid hanya memiliki sedikit gen, dan gen-gen ini tidak diperlukan untuk pertahanan hidup dan reproduksi bakteri pada kondisi normal. Walaupun demikian, gen gen dari plasmid ini dapat memberikan keuntungan bagi bakteri yang hidup di lingkungan yang banyak tekanan. Contohnya, plasmid f mempermudah rekombinasi genetik, yang mungkin akan menguntungkan bila perubahan lingkungan tidak lagi mendukung strain yang ada di dalam populasi bakteri. Plasmid f , terdiri dari sekitar 25 gen, sebagian besar diperlukan untuk memproduksi piliseks. Ahli-ahli genetika menggunakan simbol f+ dapat diwariskan. Plasmid f bereplikasi secara sinkron dengan DNA kromosom, dan pembelahan satu sel f+ biasanya menghasilkan dua keturunan yang semuanya merupakan f+. Sel-sel yang tidak memiliki faktor f diberi simbol f-, dan mereka berfungsi sebagai recipien DNA “betina” selama konjugasi. Kondisi f+ adalah kondisi yang “menular” dalam artian sel f+ dapat memindah sel f- menjadi sel f+ ketika kedua sel tersebut berkonjugasi. Plasmid f bereplikasi di dalam sel “jantan”, dan sebuah salinannya ditransfer ke sel “betina” melalui saluran konjugasi yang menghubungkan sel-sel tersebut. Pada perkawinan f+ dengan f- seperti ini, hanya sebuah plasmid f yang ditransfer. Gen-gen dari kromosom bakteri tersebut ditransfer selama konjugasi ketika faktor f dari donor sel tersebut terintegrasi ke dalam kromosomnya. Sel yang dilengkapi dengan faktor f dalam kromosomnya disebut sel Hfr high frequency of recombination atau rekombinasi frekuensi tinggi. Sel Hfr tetap berfungsi sebagai jantan selama konjugasi, mereplikasi DNA faktor f dan mentransfer salinannya ke f- pasangannya. Tetapi sekarang, faktor f ini mengambil salinan dari beberapa DNA kromosom bersamanya. Gerakan acak bakteri biasanya mengganggu konjugasi sebelum salinan dari kromosom Hfr dapat seluruhnya dipindahkan ke sel f-. Untuk sementara waktu sel resipien menjadi diploid parsial atau sebagian, mengandung kromosomnya sendiri ditambah dengan DNA yang disalin dari sebagian kromosom donor. Rekombinasi dapat terjadi jika sebagian DNA yang baru diperoleh ini terletak berdampingan dengan daerah homolog dari kromosom F-, segmen DNA dapat dipertukarkan. Pembelahan biner pada sel ini dapat menghasilkan sebuah koloni bakteri rekombinan dengan gen-gen yang berasal dari dua sel yang berbeda, dimana satu dari strain-strain bakteri tersebut sebenarnya merupakan Hfr dan yang lainnya adalah F. Gambar Reproduksi bakteri dengan jalan konjugasi Keterangan gambar Sel bakteri Hfr bertemu dengan sel bakteri tabung konjugasi, lalu terjadi perpindahan DNA dan sel Hfr ke sel rekombinasi DNA pada sel sel bakteri tahun 1950-an, pakar-pakar kesehatan jepang mulai memperhatikan bahwa beberapa pasien rumah sakit yang menderita akibat disentri bakteri, yang menyebabkan diare parah, tidak memberikan respons terhadap antibiotik yang biasanya efektif untuk pengobatan infeksi jenis ini. Tampaknya, resistensi terhadap antibiotik ini perlahan-lahan telah berkembang pada strain-strain Shigella sp. tertentu, suatu bakteri patogen. Akhirnya, peneliti mulai mengidentifikasi gen-gen spesifik yang menimbulkan resistensi antibiotik pada Shigella dan bakteri patogenik lainnya. Beberapa gen gen tersebut, mengkode enzim yang secara spesifik menghancurkan beberapa antibiotik tertentu, seperti tetrasiklin atau ampisilin. Gen gen yang memberikan resistensi ternyata di bawa oleh plasmid. Sekarang dikenal sebagai plasmid R R untuk resistensi. Pemaparan suatu populasi bakteri dengan suatu antibiotik spesifik baik di dalam kultur laboratorium maupun di dalam organisme inang akan membunuh bakteri yang sensitif terhadap antibiotik, tetapi hal itu tidak terjadi pada bakteri yang memiliki plasmid R yang dapat mengatasi antibiotik. Teori seleksi alam memprediksi bahwa, pada keadaan-keadaan seperti ini, akan semakin banyak bakteri yang akan mewarisi gen-gen yang menyebabkan resistensi antibiotik. Konsekuensi medisnya pun terbaca, yaitu strain patogen yang resisten semakin lama semakin banyak, membuat pengobatan infeksi bakteri tertentu menjadi semakin sulit. Permasalahan tersebut diperparah oleh kenyataan bahwa plasmid R, seperti plasmid F, dapat berpindah dari satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya melalui konjugasi. Demikianlah bahasan kami mengenai macam macam reproduksi bakteri baik secara aseksual maupun secara seksual. Semoga informasi ini bermanfaat dan selamat belajar dengan cara yang menyenangkan Reproduksihewan secara aseksual salah satunya dengan proses pembelahan biner. Pembelahan biner adalah proses reproduksi aseksual yang digunakan oleh anggota domain archaea dan bakteri di antara organisme lain. Dimana, dalam proses reproduksi ini melibatkan pembelahan organisme bersel satu menjadi dua sel individu baru yang masing-masing

Buatlah skema reproduksi bakteri dengan cara pembelahan biner dan konjugasi! 1. Buatlah skema reproduksi bakteri dengan cara pembelahan biner dan konjugasi! 2. ^"buatlah skema reproduksi bakteri dengan cara pembelahan biner dan konjugasi 3. Skema reproduksi bakteri dgn pembelahan biner dan konjugasi 4. reproduksi aseksual pada bakteri dilakukan dengan pembelahan biner. bagaimana pembelahan biner pada bakteri? 5. Skema reproduksi bakteri dengan cara pembelahan biner 6. reproduksi aseksual pada bakteri dilakukan dengan pembelahan biner. bagaimana mekanisme pembelahan biner pada bakteri? 7. reproduksi aseksual pada bakteri dilakukan dengan pembelahan biner. bagaimana mekanisme pembelahan biner pada bakteri 8. Buatlah skema repiduksi bakteri dengan cara pembelahan biner dan konjungasi! 9. Reproduksi aseksual pada bakteri dilakukan dengan pembelahan biner. Bagaimana mekanisme pembelahan biner pada bakteri? 10. Reproduksi aseksual pada bakteri dilakukan dengan pembelahan biner. Bagaimana mekanisme pembelahan biner pada bakteri? 11. Jelaskan proses reproduksi bakteri secara aseksual pembelahan biner dan seksual konjugasi,tranduksi,transformasi 12. skema reproduksi bakteri dengan Cara pembelahan binner Dan konjugasi 13. deskripsikan cara reproduksi bakteri secara pembelahan biner,konjugasi,transduksi,dan transformasi lengkapi dengan gambartolong bantu.....​ 14. Jelaskan perkembangbiakan bakteri dengan cara pembelahan biner dan konjugasi! D 15. Jelaskan mekanisme reproduksi bakteri secara aseksual pembelahan biner dan secara seksual konjugasi! Biner => langsung membelah diri. 1 sel induk akan menghasilkan 2 sel anakkonjugasi => 2 sel bakteri akan saling berdekatan. bakteri donor akan membentuk suatu pilusjembatan untuk mentransfer materi genetik ke bakteri penerima. proses konjugasi identik dengan terbentuknya JEMBATAN. semoga bermanfaat 2. ^"buatlah skema reproduksi bakteri dengan cara pembelahan biner dan konjugasi biner => langsung membelah diri. 1 sel induk akan menghasilkan 2 sel anakkonjugasi => 2 sel bakteri akan saling berdekatan. bakteri donor akan membentuk suatu pilusjembatan untuk mentransfer materi genetik ke bakteri penerima. proses konjugasi identik dengan terbentuknya JEMBATAN. 3. Skema reproduksi bakteri dgn pembelahan biner dan konjugasi Pembelahan Biner adalah Pembelahan sel yang terjadi 2 kaliKonjugasi adalah pemindahan materi gen dan suatu sel bakteri ke sel bakteri lain secara langsung melalui jembatan konjugasi. 4. reproduksi aseksual pada bakteri dilakukan dengan pembelahan biner. bagaimana pembelahan biner pada bakteri? Pembelahan biner pada bakteri - pembelahan biner dimulai dengan molekul tunggal DNA mereplikasi dan kedua saluran pada membran sel - selanjutnya membran sel mulai tumbuh antara dua molekul NNA setelah bakteri hampir menggandakan ukuran aslinya membran sel mulai mncubit ke dalam. -sebuah dinding sel kemudian terbentuk antara dua molekul DNA mambagi sel asli menjadi dua sel anak yg identik 5. Skema reproduksi bakteri dengan cara pembelahan biner biner => langsung membelah diri. 1 sel induk akan menghasilkan 2 sel anak 6. reproduksi aseksual pada bakteri dilakukan dengan pembelahan biner. bagaimana mekanisme pembelahan biner pada bakteri? Dalam proses yang disebut pembelahan biner, satu bakteri menggandakan ukuran dan bahan genetik, kemudian membagi untuk menghasilkan dua sel yang dibandingkan dengan pembelahan sel eukariotik, atau mitosis, pembelahan biner adalah proses yang relatif sederhana. Pertama, menyalin bakteri DNA-nya – materi genetik yang, pada bakteri, berbentuk melingkar. DNA memberikan semua informasi yang diperlukan untuk membuat sel identik. DNA ini kemudian dipisahkan di ujung-ujung sel dan protein yang diperlukan untuk pembelahan sel berkumpul di tengah sel. Bakteri biasanya menggandakan cairan intraseluler, yang disebut sitoplasma, juga. Protein membelah sel dalam dua dan dalam kebanyakan bakteri, dinding sel baru dibangun untuk melengkapi dari pembelahan biner dari perspektif bakteri adalah bahwa hal itu cepat dan sederhana. Dari perspektif pengendalian penyakit dan pencegahan, pembelahan biner adalah menguntungkan karena menyederhanakan produksi hanya satu obat yang diperlukan untuk mengobati infeksi bakteri karena semua bakteri adalah identik dan akan merespon dengan cara yang sama. Sayangnya, bagaimanapun, beberapa bakteri yang mengalami resistensi melalui mutasi yang membuat infeksi lebih sulit untuk mengobati. 7. reproduksi aseksual pada bakteri dilakukan dengan pembelahan biner. bagaimana mekanisme pembelahan biner pada bakteri pembelahan biner untuk cara cepat memahaminya adalah contoh bakteri dari satu membelah menjadi 2, dari 2 membelah jadi 4, dari 4 membelah jadi 8, dst.... pada reproduksi aseksual yaitu reproduksi tak kawin,. setiap sel bakteri membelah menjadi dua , terjadi sekitar 20 menit sekali. variasi 8. Buatlah skema repiduksi bakteri dengan cara pembelahan biner dan konjungasi! Biner => langsung membelah diri. 1 sel induk akan menghasilkan 2 sel anak konjugasi => 2 sel bakteri akan saling berdekatan. 9. Reproduksi aseksual pada bakteri dilakukan dengan pembelahan biner. Bagaimana mekanisme pembelahan biner pada bakteri? dengan perpangkatan 2 misalnya pada 20 menit pertama menghasilkan 2 anakkan dan pada 20 menit kedua menghasilkan 4 anakan jadi rumusnya 2^ 0 2^ 1 2^2 seterusnya berlangsung begitu 10. Reproduksi aseksual pada bakteri dilakukan dengan pembelahan biner. Bagaimana mekanisme pembelahan biner pada bakteri? Pembelahan biner atau amitosis adalh pembelahan secara spontan tanpa melalui tahap pembelahan. Biasanya terjadi di prokaryotic yg tdk mempunyai membran inti sehingga mudah membelah. Mekanisme pembelahan 1. Kromosom menempel di membran plasma 2. Kromosom mengadakan replikasi. 3. Protein FtsZ pindah ke tengah 4. Ftsz membentuk cincin ditengaah sel lalu mengarahkan septum utk bagi sel 5. Sel terbagi jd 2 11. Jelaskan proses reproduksi bakteri secara aseksual pembelahan biner dan seksual konjugasi,tranduksi,transformasi pembelah binier 1. satu sel induk , 2. diawali dengan pembelahan diri 3. diikuti dengan pembelahan sel 4. dua sel anakan yang identik .segitu aj yng sy tau 12. skema reproduksi bakteri dengan Cara pembelahan binner Dan konjugasi dua bakteri berdekatan dan memunculkan saluran sehingga berhubungan materi genetik akan berpindah beserta sitoplasma 13. deskripsikan cara reproduksi bakteri secara pembelahan biner,konjugasi,transduksi,dan transformasi lengkapi dengan gambartolong bantu.....​ Jawabankonjugasi Dua sel bakteri saling tmendekat hingga akhirnya terbentuk struktur jembatan yang menghubungkan antara kedua transfer kromosom dan bakteri yang menerima kromosom dan plasmid, materi genetiknya menjadi materi genetik dengan materi genetik rekombinan akan memisahkan diri. Akibatnya, terbentuk dua sel anakan dengan sifat baru rekombinantransduksi Pada proses transduksi melibatkan peran organisme lain, yaitu virus. Itulah mengapa rekombinasi gen antara dua bakteri dijembatani oleh virus fag bakteriofag. Virus yang paling sesuai digunakan untuk proses transduksi ini adalah virus fag temperat. Hal itu karena virus ini mampu bereplikasi secara litik dan lisogenik. Adapun tahapan dalam transduksi adalah sebagai berikuttransformasi Transformasi ini terjadi ketika sel nonpatogenik hidup mengambil potongan DNA yang kebetulan mengandung alel untuk patogenisitas gen untuk suatu lapisan sel yang melindungi bakteri dari sistem imun inang alel asing tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kromosom bakteri menggantikan alel aslinya untuk kondisi tanpa pelapis. Proses ini merupakan rekombinasi genetik – perputaran segmen DNA dengan cara pindah silang crossing over. Sel yang ditransformasi ini sekarang memiliki satu kromosom yang mengandung DNA, yang berasal dari dua sel yang berbeda. Tipepatogen yang memiliki kapsul polisakarida disebut smooth dan tipe non-patogen tanpa kapsul yang disebut tipe rought. 14. Jelaskan perkembangbiakan bakteri dengan cara pembelahan biner dan konjugasi! D pembelahan biner itu reproduksi bakteri secara aseksual. jadi satu bakteri itu membelah jadi dua, dua bakteri membelah jadi empat, empat bakteri membelah jadi delapan dst. Masing masing "belahan" itu sama itu jadi ceitanya gini. Jadi bakteri itu ada yang punya plasmid biasanya bentuknya bulet di dalem bakteri. Bulet asli bukan silinder bukan oval dan ada juga yang gak punya plasmid. Nah, yang punya plasmid ini karena kasihan sama saudaranya yang miskin plasmid, dia salurkan plasmid punya dia itu lewat jembatan yang namanya pilus inget aja kacang garuda. tapi bukan artinya yang tadinya punya plasmid itu jadi gak punya plasmid karena ngasih ya. Bakteri yang ngedonor plasmidnya itu tetep punya plasmid kok Tuhan itu maha adil. Bagi yang memberi pasti akan mendapat balasan yang setimpal. perkembangbiakkan bakteri secara tak kawin dilakukan dengan cara pembelahan biner, pada pembelahan biner ini satu bakteri membelah menjadi dua, kemudian empat, kemudian delapan, bakteri secara kawin dilakukan dengan cara konjugasi, caranya dua sel yang berdekatan membentuk saluran konjugasi, melalui saluran ini plasma dari sel yang satu mengalir dari sel yang lain 15. Jelaskan mekanisme reproduksi bakteri secara aseksual pembelahan biner dan secara seksual konjugasi! [tex]Bakteriologi[/tex]Reproduksi BakteriA. Aseksual=> Pembelahan amitosis Biner Pembelahan ini merupakan jenis pembelahan sel yang sederhana. Pembelahan ini merupakan contoh reproduksi vegetatif bakteri. Tahapannya yaitu- Kromosom bakteri bergerak menuju membran plasma dan menempel disama- Kromosom berduplikasi- Setelah kromosom berduplikasi, membean plasma menekuk ke dalam yang nantinya akan membagi sel menjadi dua- Setelah itu dibentuk dinding sel yang baru sehingga terbentuk individu baruB. Seksual=> KonjugasiReproduksi jenis ini merupakan reproduksi bakteri dimana bakteri mentransfer sejumlah materi nukleat ke dalam bakteri lain melalui jembatan konjugasi yang terbentuk dari filus atau pili.

Dikutipdari Biology: Understanding Life tahun 2005, reproduksi aseksual adalah reproduksi yang tidak melibatkan organ seksual dan hanya melibatkan satu individu. Bakteri dapat bereproduksi dengan membelah diri menjadi dua secara langsung dan spontan atau disebut dengan pembelahan biner secara amitosis.
Bakteri adalah makhluk uniseluler yang juga bereproduksi untuk keberlangsungan spesiesnya namun berbeda dengan cara jamur berkembang biak. Ini menjadi sebuah karakter yang menjadi pembedak antara makhluk hidup dan makhluk tidak hidup karena keberlangsungan hidup didasari dengan bakteri merupakan proses berkembang biaknya bakteri. Sedangkan cara bereproduksinya sendiri terdiri dari dua cara yakni seksual serta aseksual. Berikut penjelasan Jenis Reproduksi BakteriTahapan reproduksi bakteri terjadi dalam dua cara yakni seksual serta aseksual. Untuk reproduksi seksual dilakukan dengan transduksi, transformasi serta konjugasi. Sedangkan untuk reproduksi seksual dilakukan dengan cara pembelahan sel atau biner begitu, proses reproduksi seksual pada bakteri ini berbeda dengan eukariota yang lain. Ini disebabkan karena proses pengembangbiakkan tidak terjadi penyatuan inti sel seperti di eukarion. Yang terjadi dalam adalah pertukaran materi genetika atau rekombinasi AseksualReproduksi bakteri secara aseksual dinamakan dengan reproduksi vegetatif atau tidak kawin. Dalam reproduksi aseksual ini akan terjadi dalam 3 cara, yakni pembelahan biner melintang, fragmentasi serta pertumbuhan tunas yang berbeda dengan cara reproduksi Pembelahan Biner MelintangIni merupakan proses yang sering ditemui pada bakteri. Pembelahan biner melintang merupakan proses reproduksi aseksual sel tunggal yang membelah menjadi 2 sel sesudah permukaan dinding sel melintang. Setiap sel baru akan dinamakan dengan sel anak dan proses pembelahan sel menyebabkan dua organisme yang baru biner ini dibagi kembali dalam 3 fase yang berbeda, yakniFase pertama Sitoplasma akan terbelah karena sekat yang tumbuh secara tegak kedua Sekat akan tumbuh dan diikuti juga dengan dinding ketiga Kedua sel anak indentik akan sendiri ada yang langsung terpisah atau terlepas seutuhnya. Selain itu, ada juga bakteri yang masih bersama sesudah pembelahan dan membentuk sebuah Pertumbuhan TunasDalam proses pertumbuhan tunas, maka sel hewan yang tidak mengalami metamorfosis ini akan mulai tumbuh dan berkembang yakni berbentuk tonjolan kecil di satu ujung sel. Tunas tersebut kemudian akan meriplika genom, membesarkan tubuh, membuat sel anakan dan kemudian akan memisahkan dirinya dalm sel induk dan menjadi bakteri yang tunas ini dimulai dari pertumbuhan sel ke arah luar yang kemudian membesar dan sama seperti sel induk kemudian memisahkan diri menjadi sebuah sel yang FragmentasiKetika situasi lingkungannya tidak terlihat menguntungkan, maka bakteri bisa melakukan reproduksi dengan metode fragmentasi. Protoplasma bakteri kemudian akan mengalami kompartementalisasi untuk membentuk gonidia. Nantinya sesudah situasi menguntungkan maka gonidia akan menjadi bakteri baru dengan cara mereplikas genom di semua berfilamen seperti contohnya Actinomycetes akan bereproduksi dengan hasil konidiospora atau spora reproduktis yang akan berkembang menjadi individu yang baru. Actinomycetes nantinya akan memproduksi spora di bagian ujung dari filamen SeksualUntuk reproduksi bakteri secara seksual terjadi dalam 3 cara yakni konjugasi, tranduksi dan juga transformasi1. KonjugasiKonjugasi merupakan berpindahnya materi gen serta sebuah sel bakteri menuju sel bakteri lainnya secara langsung lewat jembatan konjugasi. Pertama, kedua sel bakteri akan berdekatan lalu membentuk struktur jembatan yang menjadi penghubung kedua transfer kromosom atau plasmid terjadi lewat jembatan konjugasi. Sel yang didalamnya mengandung materi gen rekombinan lalu akan memisahkan diri dan akhirnya terbentuk 2 sel bakteri yang bersifat baru atau bersifat dari bakteri yang bisa berkonjugasi adalah Salmonella tyhhidan Pseudomonas sp. Selain itu, transfer kromosom juga bisa terjadi lewat pilus seks seperti di Escherichiacoli. Konjugasi bakteri sering dikatakan sama seperti reproduksi bakteri generatif sebab didalamnya melibatkan bertukarnya materi konjugasi, sel donor akan menyediakan unsur genetik konjugatif yang biasanya berupa transposon atau plasmid. Umumnya plasmid konjugatif punya sistem yang bisa memastikan jika sel penerima sudah tidak mengandung unsur yang genetik yang ditransfer itu biasanya bisa memberikan manfaat untuk penerima. Beberapa manfaat tersebut diantaranya adalah toleransi xenobiotik atau kemampuan dalam memakai metabolit baru dan juga resistensi antibiotik dan plasmid yang bisa memberikan keuntungan disebut dengan nantinya akan saling melekat untuk bertukaran gen yang mendapat bantuan dari Fili. Sel yang mempunyai fili dinamakan dengan bakteri jantan, sedangkan penerima perletakan fili adalah bakteri betina. Fili kemudian akan disintesis di plasmid bakteri yakni plasmid F atau TransduksiDi proses transfer gen bakteri lewat perantara dari virus disebut dengan transduksi. Virus nantinya akan menyerang bakteri yang dinamakan dengan bakteriofage yang pertama kali ditemukan Lederberg serta Zinder tahun 1952. Bakteriofage atau fage terdiri dari 2 jenis dengan siklus hidup berbeda yakni fage temperate dan juga fage virulen. Kedua fase ini akan saling berhubungan dengan cara dari virus melakukan transduksi virulen merupakan fage yang membuat lisis mematikan inangnya, sementara fage temperate akan hidup dalam inang pada waktu tertentu tanpa mematikan inang. Fage juga bisa melakukan transduksi dan bisa mengakibatkan rekomendasi yakni fage temperate. Ini bisa terjadi karena fage temperate bisa menyebabkan bakteri tetap hidup sebagai profage atau bakteri lisogenik. Sedangkan untuk fage virulen tidak bisa menjadi forage sebab TransformasiDari hasil penelitian Frederick Griffith ditemukan jika bakteri bisa melepaskan fragmen DNA yang dimilikinya ke sebuah medium lalu akan masuk ke sel bakteri lain di dalam kultur. Ada 2 jenis bakteri dari jenis Streptococcus pneumoniae yakni dengan cara mengambil DNA yang berasal dari medium mengandung sel strain patogenik yang sudah Reproduksi BakteriTahapan reproduksi bakteri adalah proses semakin bertambahnya ukuran atau substansi organisme. Pada organisme bersel satu, pertumbuhan lebih dianggap sebagai pertumbuhan koloni yakni bertambahnya jumlah koloni dan juga ukurannya yang bertambah sendiri bisa menggandakan diri dalam jumlah banyak sebab sistem reproduksi yang dimilikinya adalah pembelahan biner melintang yang membuat masing masing sel bisa membelah diri menjadi 2 sel. Berikut adalah beberapa tahap reproduksi bakteri selengkapnya1. Fase Penyesuaian atau Lag PhaseTahapan pertama dari reproduksi bakteri adalah fase penyesuaian yang biasanya terjadi sekitar 2 jam. Dalam fase ini, bakteri belum berkembangbiak namun untuk aktivitas metabolisme sudah tinggi dan ini menjadi tahap persiapan untuk menghadapi fase Fase Pembelahan atau Exponential PhaseDalam fase ini, bakteri akan berkembang menjadi dua kali lipat dimana jumlah kuman akan meningkat dalam jumlah banyak yang biasanya akan terjadi selama 18 sampai 24 jam. Di fase tengah ini, maka pertumbuhan bakteri terjadi dengan ideal, pembelahan yang terjadi teratur dan juga seluruh bahan di dalam sel Fase Stasioner atau StationaryPada fase ini, nantinya jumlah bakteri akan semakin meningkat yang juga akan menambah jumlah dari hasil metabolisme toksis. Dalam tahapan ini, akan ada beberapa bakteri yang mati. Selain itu, pembelahan juga mulai terhambat dan terkadang jumlah bakteri yang bisa bertahan hidup jumlahnya Fase Penurunan atau Period of DeclineTahapan dari reproduksi bakteri yang terakhir adalah fase penurunan atau period di mana jumlah yang masih hidup akan mulai menurun dan kondisi lingkungannya menjadi buruk. Sedangkan untuk beberapa jenis bakteri akan terjadi bentuk yang abnormal atau bentuk involsi.
\n\n \n\n \nbuatlah skema reproduksi bakteri dengan cara pembelahan biner dan konjugasi
Pembelahanbiner pada sel ini dapat menghasilkan sebuah koloni bakteri rekombinan dengan gen-gen yang berasal dari dua sel yang berbeda, dimana satu dari strain-strain bakteri tersebut sebenarnya merupakan Hfr dan yang lainnya adalah F. Reproduksi bakteri dengan jalan konjugasi Pada tahun 1950-an, pakar-pakar kesehatan jepang mulai
Reproduksi bakteri dalam siklus hidupnya, bakteri pada umumnya melakukan suatu proses reproduksi ataupun proses berkembang biak dengan cara aseksual yakni vegetatif atau biasa disebut tidak melalui proses kawin dengan membelah diri. Proses pembelahan sel-sel pada siklus hidup bakteri merupakan proses pembelahan yang bersifat biner, yakni pada setiap sel akan melakukan proses membelah dirinya menjadi dua bagian dengan ukuran sama beberapa macam dan jenis bakteri yang berada dalam suatu lingkungan yang memiliki kesesuaian dapat melakukan proses membelah dalam kurun waktu setiap 20 menit juga macam-macam simbiosisrantai makanan di sawahsimbol bahan kimiaperan bakteri yang menguntungkanperanan virus bagi kehidupan manusiaReproduksi Aseksual pada BakteriReproduksi bakteri juga dilalui reproduksi aseksual dimana bakteri akan melalui pertumbuhan melalui beberapa tahap yaitu sebagai berikut ini 1. Pertumbuhan TunasDengan metode pertumbuhan tunas ini maka sel bakteri akan mereproduksi dengan cara di mulai nya melalui tumbuhan dan akan berkembang menjadi sebuah tonkolan yang berukuran kecil di salah satu ujung sel tersebut. Tunas inilah yang akan mereplikasi genom, kemudian akan tumbuh menjadi besar dan akan menjadi sel anakan. Selain itu sel tersebut juga akan memisahkan dirinya dari induknya sehingga menjadi bakteri yang FragmentasiApabila masih di dalam kondisi pada lingkungan yang tidak akan ada untungnya, maka bakteri juga akan melakukan proses reproduksi dengan metode yang lain nya yaitu fragmentasi. Dimana protoplasma bakteri akan mengalami tahap kompartementalisasi dan akan membentuk gonidia. Kemudian pada kondisi tersebut mulai ada keuntungan, maka gonidia yang tadi akan menjadi bakteri yang baru dan juga dengan replikasi genom di setiap Pembelahan BinerPembelahan biner adalah suatu cara yang sering di temukan di dalam proses reproduksi bakteri dimana adanya pembelahan biner yang lazim dan hanya bisa terjadi pada saat kondisi di lingkungan sekitar berada di saat yang memberikan keuntungan. Sel bakteri ini akan melakukan proses pembelahan dan akan membelah menjadi 2 sel yang memiliki ukuran bahkan juga memiliki kesamaan. Jika di simak kembali maka pada proses pembelahan ini akan terjadi sebuah dinding yang melintas dan juga yang akan memisahkan kromosom di kedua sel anak kedua sel tersebut sudah terpisah, maka sel anak akan bertumbuh setiap waktu yaitu antara 20 sampai dengan 30 menit sehingga dapat mengalami proses pembelahan yang biner dan akan memberikan hasil bakteri yang baru. Sehingga hal seperti ini yang akan menyebabkan beberapa proses reproduksi bakteri dengan cepat bisa terjadi jika tidak ada inhibitor di Seksual pada BakteriSaat proses reproduksi suatu bakteri, selain melakukan reproduksi dengan cara aseksual, bakteri juga bisa melakukan proses reproduksinya dengan cara seksual, yakni dengan cara melakukan pertukaran materi genetik yang dimiliki olehnya yang disebut dengan rekombinasi genetik atau yang populer di telinga masyarakat disebut dengan rekombinasi proses rekombinasi genetik akan menghasilkan sebanyak dua bagian dari sel bakteri yang nantinya masing-masing akan memiliki kombinasi materi genetik dari dua bagian sel induk yang berbeda. Dalam siklus rekombinasi genetik yang ada dan terjadi pada bakteri dapat dilakukan dengan menggunakan tiga cara, yakni transformasi, transduksi, dan konjugasi. baca juga bagian bagian mikroskopBerikut penjelasan mengenai 3 cara rekombinasi genetik yang terjadi pada bakteri 1. TransformasiDefinisi dari transformasi merupakan suatu proses dimana masuknya DNA yang masih telanjang ke dalam bagian tubuh sel-sel bakteri yang berasal dari satu sel suatu bakteri ke dalam sel-sel yang berbeda dan akan melakukan tugasnya yakni mengubah sifat sel yang dimiliki oleh bakteri. Contoh bakteri yang sering melakukan proses transformasi adalah sebagai berikut Streptococcus pneumoniae, Neisseria gonorrhoeae, Bacillus, dan juga Rhizobium. baca juga proses pembentukan tulangSaat sebuah sel bakteri terjadi proses pecah, yang biasa disebut sebagai proses lisis seluler, pada DNA sirkularnya akan mengalami pelepasan ke lingkungan sekitarnya. Efisiensi yang dilakukan pada proses transformasi biasanya bergantung pada kompetensi sel-sel itu sendiri. Sedangkan definisi dari komopetensi sendiri merupakan dari sel-sel untuk melakukan proses menginkorporasi DNA yang dalam keadaan atau kondisi telanjang. Pada proses ini, tidak semua dari spesies suatu bakteri mempunyai kemampuan dalam kompetensi, dan biasanya yang mempunyai kemampuan untuk berkompetensi hanyalah yang berkompeten selama aktivitas dan siklus hidup yang keadaan dan kondisi kompeten, sel akan menghasilkan satu ataupun lebih dari suatu protein. Proses ini memiliki beberapa fungsi kompetensi, yakni sebagai berikut prosesnya Fungsi pertama yakni, berperan dalam proses memodifikasi bagian dari dinding sel sehingga bisa terjadi suatu ikatan dengan fragmen-fragmen dari DNA eksogenus yang kedua yakni, berperan dalam membantu, mengambil dan juga melakukan proses menginkorporasi dari DNA yang asing. baca juga sistem peredaran darah manusiaSeiring dengan terjadinya prose penetrasi pada dinding sel yang dilakukan oleh DNA yang mempunyai untai ganda, yang salah satu dari untai akan terdegradasi. Pada fragmen-fragmen DNA apapun, yang sudah dilakukan transfer yakni melewati proses dari transformasi atau metode-metode lain dari suatu sel-sel donor ke sel-sel yang resipien dan biasanya disebut dengan eksogenot, dimana DNA asli dari sel yang resipien yang disebut sebagai endogenot. Sel-sel bakteri yang sudah menerima sebuah eksogenot kemudian pada proses awalnya bersifat diploid bagi sebagian dari genomnya, dan biasa disebut sebagai merozigot. Akan tetapi hal tersebut, eksogenot yang mempunyai untai ganda kondisinya tidak stabil dan biasanya akan dilakukan proses degradasi kecuali terjadi proses integrasi ke dalam bagian endogenot. baca juga cara memelihara belutDalam proses terjadinya pertukaran genetik apapun yang akan melakukan suatu proses transfer maka sebagian saja materi geneti tersebut dari satu sel ke bagian sel lainnya sering disebut dengan meromiksis. Dapat diprediksi jika eksogenot yang mempunyai untai tunggal dari proses terjadinya transformasi akan secara otomatis terbungkus oleh sebuah protein seperti halnya sebuah protein yakni Rec-A pada bakteri yang berperan membantu eksogenot dalam proses menemukan suatu daerah yang komplementer pada endogenot, menginvasi pada ulir ganda, melakukan proses membuang pada salah satu untainya, dan juga mempunyai pasangan basa dengan yang memiliki untai yang bagian satunya lagi. baca juga cara memelihara ayamPada bagian untai yang akan dibuang dan disingkirkan secara enzimatik seiring dengan proses digantikannya untai-untai tersebut yang dilakukan oleh endogenot secara berpasang-pasangan basa yang homolog yakni sebuah fenomena / kejadian yang biasa dikenal sebagai proses migrasi cabang. Saat enzim-enzim menjalankan peranannya dalam proses memotong dan menyingkirkan bagian dari ujung-ujung yang dalam kondisi bebas yakni baik dari bagian donor ataupun dari bagian resipien dan pada ligase akan menyambungkan kembali pada bagian celah-celah yang sudah ada. Begitu eksogenot terjadi proses integrasi ke dalam bagian endogenot dan yang memiliki untai yang akan dibuang dan didegredasi, kemudian sel-sel itu tidak bisa lagi disebut dengan merozigot. Ukuran-ukuran dan konsentrasi pada DNA juga bisa menjadi faktor-faktor utama yang dapat berpengaruh pada proses efisiensi sebuah transformasi. baca juga cara memelihara ikan hiasJika sebuah eksogenot mempunyai kandungan sebuah sel endogenot, maka bagian dari ulir ganda yang memiliki sifat rekombinan yang diperoleh akan mempunyai kandungan satu ataupun lebih dari sebuah perpasangan antara basa yang salah dan biasa disebut dengan heterodupleks. Jika pada suatu sel-sel progeni yang akan menerima suatu alel yang baru , maka proses perbaikan mismatch sangat diperlukan dan harus terjadi suatu proses dengan cara melakukan pemotongan segmen-segmen pada untai endogenot dan bisa juga menggunakan untai eksogenot yang memiliki peran sebagai cetakan bagi yang akan proses terjadinya inkorporasi eksogenot ke dalam endogenot, maka sangat memerlukan suatu rekombinasi yang bersifat homolog, kemudian sel-sel donor dan sel-sel resipien pada umumnya berasal dari spesies-spesies yang memiliki sifat sama persis atau yang mempunyai kerabat saling berdekatan. Berjumlah Dua ataupun lebih dari gen-gen yang saling tertaut sangat erat kemungkinan terletak pada bagian potongan-potongan DNA yang mengalami transformasi yang bisa sama wujud dan bentuknya. Jika dari jumlah dua ataupun lebih suatu gen-gen yang terinkorporasi dengan cara bersama-sama ke dalam bagian dari endogenot, maka sel-sel resipien biasanya akan mengalami suatu proses yang disebut kotransformasi. baca juga cara budidaya terumbu karang2. TransduksiDefinisi dari transduksi adalah suatu proses terjadinya pemindahan materi genetik dari satu bagian sel-sel bakteri ke bagian sel-sel bakteri lainnya dengan menggunakan perantara yakni organisme-organisme lain seperti halnya bakteriofage atau populer dengan nama virus transduksi dibagi menjadi 2 tipe secara garis besar terspesialisasi dan umum. Dalam kedua tipe tersebut, suatu DNA dari bakteri yang diinkorporasi ke dalam sebuah genom pada virus matang kemudian akan melakukan proses menginfeksi inang dari sebuah bakteri yang lainnya. Pada saat terjadinya proses tersebut, sebuah bakteri DNA akan ditransfer ke bagian sel-sel resipien yang baru. Secara umum, fag itu sebisa mungkin harus tetap dalam keadaan dan kondisi yang cukup normal agar dapat melakukan proses menginfeksi sel-sel yang baru. baca juga fungsi hati dalam tubuh manusiaTransduksi terspesialisasi dapat terjadi apabila sebuah daerah yang spesifik yang terdapat pada kromosom suatu bakteri akan menjadi terintegrasi dengan sebuah partikel-partikel pada virus dewasa. Berikut ini ada empat karakteristik yang dapat membedakan antara transduksi terspesialisasi dan transduksi umum, yakni Gen-gen dari sebuah bakteri yang dapat dilakukan proses transduksi hanya yang terletak berdekatan dengan tempat-tempat profag terjadi proses ini, hanya melibatkan profag tipe alpha transduksi tersebut dapat terjadi dikarenakan dari sebuah eksisi yang kondisinya cacat ataupun defektif dilakukan oleh profag dari kromosom progeni yang memiliki sifat rekombinan kemungkinan diploid situs yang mempunyai tempat fag lambda yang berintegrasi menuju ke kromosom inangnya adalah di antara gen-gen yang membagi fermentasi galaktosa dan gen-gen yang membagi sintesis biotinnya. Pada bagian kepala fag hanya mampu menampung DNA dengan jumlah yang sangat terbatas, jadi apabila suatu profag melakukan proses berdeintegrasi secara tidak normal / abnormal dari suatu kromosom-kromosom inangnya yang akan membawa bebrapa jumlah DNA dari bakteri yang berfungsi sebagai pengganti untuk DNA-nya pada gen-gen galaktosa ataupun pada gen-gen biotin yang dapat dilakukan proses transduksi. Dengan demikian, maka pada semua fag lambda yang melakukan transduksi pada sebagian-sebagian genomnya sendiri yang memiliki sifat defektif dan juga tidak bisa melakukan replikasi dirinyan sendiri. baca juga fungsi hati dalam sistem pencernaanPada suatu fag lambda yang melakukan proses transduksi pada gen-gen galaktosa oleh karena itu disebut sebagai agal. Apabila sebuah sel galaktosa akan dilakukan proses infeksi oleh agal, maka integrasi oleh profag defektif yang sedang menuju ke dalam inang pada kromosom akan menghasilkan sebuah kromosom-kromosom yang memiliki sifat rekombinan diploid parsial. Eksisi yang menyimpang pada profag biasanya didefinisikan sebagai kejadian yang sangat jarang terjadi, sehingga proses transduksi yang sangat terbatas merupakan suatu peristiwa-peristiwa yang memiliki frekuensi rendah di alam. baca juga fungsi hati dalam sistem ekskresiNamun dengan demikian, proses terjadinya transduksi yang memiliki frekuensi tinggi akan dapat berlangsung pada keadaan-keadaan atupun kondisi-kondisi pada sebuah laboratorium. Apabila sebuah sel pada bakteri dilakukan proses infeksi yang bersifat ganda dengan menggunakan fag lambda wild type dan fag agal, maka fag wild type dapat menyediakan suatu fungsi dan peranan yang mungkin bisa hilang dari fag defektif, dan juga progeni pada sel-sel bakteri yang akan mengandung dua buah tipe yang berbeda dalam jumlah yang diprediksi akan sama saat digunakan untuk proses terjadinya transduksi, maka proses tersebut bisa juga dinamakan sebagai proses transduksi yang memiliki frekuensi tinggi. Dalam banyak kasus, mungkin diakibatkan oleh genomnya yang bersifat defektif, maka agal bisa gagal melakukan integrasi dalam proses menuju ke dalam kromosom pada inangnya dan kemudian dampaknya tidak dapat direplikasi. Dalam setiap proses pembelahan, mungkin hanya satu saja di antara kedua sel-sel progeni yang mempunyai kandungan genom fag defektif, oleh karena itu proses tersebut biasanya dinamakan sebagai proses transduksi abortif. baca juga fungsi enzim renin3. KonjugasiDefinisi dari proses konjugasi itu sendiri merupakan suatu proses pemindahan berbagai materi genetik yang secara langsung akan melalui dan melewati kontak sel dengan membentuk suatu struktur-struktur misalnya jembatan di antara dua buah sel pada bakteri yang saling berdekatan. Proses konjugasi pada umumnya akan terjadi pada suatu bakteri Gram negatif, seperti halnya Escherichia coli. baca juga fungsi asetilkolinPada proses konjugasi suatu bakteri akan melibatkan proses penyatuan yang bersifat sementara dari dua buah sel yang memiliki tipe perjodohan-perjodohan yang sangat berbeda, kemudian akan diikuti oleh proses transfer searah dengan sejumlah materi-materi genetik yang melewati sebuah jembatan yakni sitoplasmik dari sel-sel donor yang menuju ke dalam sel-sel resipien, dan selanjutnya akan terjadi proses perpisahan sel-sel tersebut yang biasanya dinamakan proses sebuah episom yang memiliki unsur-unsur genetik yang bersifat ekstrakromosomal sebagai sebuah molekul-molekul pada DNA sirkular yang sedang bereplikasi dengan cara otonom dari suatu kromosom-kromosom pada bakteri dan juga tidak mempunyai kemampuan untuk berintegrasi ke dalam sebuah kromosom-kromosom pada juga siklus hidup ascaris lumbricoidesdaur hidup fasciola hepaticaklasifikasi ubur uburklasifikasi landakdaur hidup bintang lautDapat diambil kesimpulan bahwa reproduksi bakteri secara garis besar dibagi menjadi 3 yakni transformasi, transduksi, dan konjugasi. Sampai disini dulu ya, pembahasan mengenai reproduksi bakteri. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
mitosis amitosis. Pembahasan: Hati-hati dengan soal jebakan ini. Tadi kita sudah bahas bahwa bakteri itu bisa bereproduksi secara seksual (konjugasi, transformasi, dan transduksi) dan secara aseksual melalui pembelahan biner. Nah, pembelahan biner itu nama lainnya adalah amitosis atau pembelahan langsung.
Pertumbuhan Bakteri Pertumbuhan bakteri didefinisikan sebagai penambahan jumlah sel dan penambahan ukuran suatu sel dalam suatu populasi bakteri. Bakteri melakukan reproduksi dengan pembelahan biner, yaitu satu sel bakteri membelah menjadi dua bakteri, dua sel bakteri menjadi 4 sel bakteri dan seterusnya. Untuk mengamati pertumbuhan bakteri, sulit dilakukan hanya dengan mengamati satu sel bakteri karena ukurannya yang sangat kecil. Oleh karena itu untuk mengamati atau mengukur pertumbuhan bakteri dilakukan dengan mengamati atau mengukur perubahan populasi bakteri. Pengukuran pertumbuhan bakteri biasanya dilakukan dengan menumbuhkan bakteri di suatu media cair kemudian diukur tingkat kekeruhannya menggunakan suatu alat. Alat yang seringkali digunakan untuk mengukur pertumbuhan bakteri adalah spektrofotometer. Pertumbuhan bakteri biasanya diplotkan sebagai logaritma antara jumlah sel dengan masa inkubasi dan menghasilkan sebuah kurva yang disebut dengan kurva pertumbuhan yang terbentuk, pertumbuhan bakteri dibedakan menjadi beberapa fase yaitu Gambar 1. Kurva pertumbuhan bakteri terbagi menjadi 4 fase yaitu fase lag, fase eksponensial, fase stationer dan fase kematian Selama fase lag ini, terlihat tidak terjadi penambahan massa atau jumlah sel bakteri. Pada fase lag bakteri mengalami adaptasi dari media lama ke media baru. Meskipun tidak terlihat penambahan massa, di fase log bakteri sudah memulai memproduksi komponen – komponen untuk pembelahan sel seperti sintesis ribosom dan organela lain serta melakukan recovery. Lamanya fase lag bervariasi, tergantung kondisi bakteri yang diinokulasikan ditumbuhkan dan tergantung kondisi media. Fase lag dapat berlangsung lama jika inoculum sebelumnya ditempatkan di refrigenerator atau komposisi media yang digunakan berbeda dengan media sebelumnya. Sebaliknya jika menggunakan inoculum yang fresh dan komposisi media sama dengan komposisi media sebelumnya maka fase lag dapat berlangsung singkat bahkan tidak mengalami fase lag. Fase eksponensial atau seringkali disebut dengan fase log adalah fase pertumbuhan bakteri dimana bakteri tumbuh dan membelah secara maksimal. Dalam kurva pertumbuhan terlihat terjadi penambahan biomassa bakteri secara eksponensial. Fase eksponensial atau fase log akan terus terjadi akan terus berlangsung jika nutrisi masih tersedia. Dalam fase eksponensial, kecepatan pertumbuhan bakteri berlangsung konstan. Kecepatan pertumbuhan populasi bakteri disebut dengan waktu generasi. Waktu generasi adalah waktu yang digunakan oleh bakteri untuk membelah diri. Dengan kata lain, Waktu generasi adalah waktu yang digunakan oleh satu sel bakteri untuk membelah menjadi dua sel bakteri. Setiap spesies bakteri mempunyai waktu generasi yang berbeda beda, berikut contoh waktu generasi dari beberapa bakteri Gambar 2. Contoh waktu generasi dari beberapa bakteri, setiap spesies bakteri mempunyai waktu generasi yang berbeda-beda Dalam kurva pertumbuhan, fase stationer terlihat sebagai garis horizontal /datar. Garis horizontal / datar tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi penambahan biomassa bakteri karena jumlah sel yang membelah sama dengan jumlah sel yang mati. Fase stationer terjadi karena populasi yang tinggi dalam suatu media. Biasanya bakteri mencapai fase stationer jika telah mencapai kepadatan populasi 109 sel / ml. Selain karena kepasan populasi, fase stationer juga terjadi karena habisnya nutrisi dan oksigen O2 yang diperlukan bakteri untuk proses metabolisme. Dalam fase stationer ini, bakteri masih melakukan aktivitas memproduksi metabolit sekunder seperti antibiotik. 4. Fase kematian death fase Pada fase kematian, jumlah sel bakteri bakteri yang mengalami kematian lebih besar dari pada bakteri yang membelah. Kematian sel terjadi karena populasi bakteri yang padat, kekurangan nutrisi dan oksigen yang terjadi dalam fase stationer terus berlangsung serta adanya toxic dari sisa metabolisme. Reproduksi bakteri Bakteri memperbanyak diri atau melakukan reproduksi dengan pembelahan biner. Pembelahan biner berbeda dengan mitosis karena tidak melalui tahapan-tahapan pembelahan. Dalam pembelahan biner, bakteri langsung membelah diri dari satu sel menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan seterusnya. Selama melakukan reproduksi dengan pembelahan biner, bakteri selalu menghasilkan keturunan yang identik kecuali terjadi kesalahan dalam replikasi DNA. Kesalahan replikasi DNA saat pembelahan biner mengakibatkan terjadinya mutasi genetik sehingga keturunan yang dihasilkan pembelahan biner tidak identik DNA bakteri induk. Kemungkinan terjadinya mutasi genetik dalam reproduksi bakteri E coli pembelahan biner adalah 1/10 juta 1 x 10 -7. Namun karena dalam usus manusia terjadi 2 x 1010 reproduksi sel bakteri E coli baru, maka terdapat sel bakteri E coli 2 x 1010 x 1 x 10–7 yang mengalami mutasi genetik. Mutasi genetik tersebut menyebabkan terjadinya variasi dalam suatu populasi bakteri. Gambar 3. Pembelahan biner yang terjadi pada bakteri Rekombinasi Genetik pada Bakteri Meskipun mutasi merupakan sumber utama terjadinya variasi dalam suatu populasi bakteri, rekombinasi genetik juga berperan dalam terjadinya variasi tersebut. Rekombinasi genetik adalah terjadinya kombinasi DNA yang berasal dari dua sumber yang berbeda. Rekombinasi genetik pada eukariotik terjadi saat meiosis dan fertilisasi zigot. Pada prokariotik, tidak terjadi meiosis dan fertilisasi zigot, namun terjadi tiga mekanisme rekombinasi genetik, yaitu Konjugasi adalah transfer materi genetik DNA antar dua bakteri secara langsung melalui suatu pili yang disebut dengan sex pili. Konjugasi pada bakteri terjadi secara one way, artinya satu bakteri memberikan materi genetiknya dan satu bakteri lainnya menerima materi genetik. Kemampuan bakteri untuk mendonorkan / memberikan DNA ke bakteri lain serta kemampuan membentuk sex pili ditentukan oleh suatu fragmen DNA yang disebut dengan F factor. F factor menyandikan kurang lebih 25 gen yang sebagian besar digunakan untuk membentuk sex pili. F factor dapat berupa plasmid atau merupakan fragmen dari DNA inti suatu bakteri. Gambar 4. Gambar skematis proses konjugasi pada bakteri Plasmid yang merupakan F factor disebut dengan F plasmid. Bakteri yang memiliki F plasmid disebut dengan sel F+ sedangkan bakteri yang tidak memiliki F plasmid disebut dengan sel F-. Sel F+ akan mentrasfer F plasmid ke sel F-. F plasmid terdiri dari double stranded DNA, sel F+ akan mentrasfer 1 strand DNA F plasmid melalui sex pili yang terbentuk. F factor dapat terintegrasi ke DNA kromosomal bakteri. Ketika F factor terintegrasi, DNA kromosomal bakteri dapat ditransfer melalui mekanisme konjugasi ke bakteri lain. Bakteri dengan F factor yang terintegrasi dalam DNA kromosomnya disebut dengan Hfr cell. Satu dari dua strand DNA kromosomal bakteri yang telah terintegrasi dengan F factor akan dikonjugasikan ke bakteri lain melewati sex pili. Sex pili akan terputus sebelum semua DNA kromosomal bakteri dikonjugasikan. Di dalam sel bakteri F-, DNA kromosomal bakteri yang homolog dengan DNA baru hasil konjugasi akan mengalami crossing over sehingga sel bakteri F- menjadi bakteri rekombinan yang mempunyai DNA kromosomal dari dua bakteri yang berbeda. Selain F plasmid, R plasmid yang merupakan plasmid pembawa gen ketahanan antibiotik. R plasmid juga di transfer / disebarkan ke bakteri lain melalui mekanisme konjugasi. Transformasi adalah peristiwa masuknya DNA asing k edalam DNA kromosom bakteri. Sel bakteri yang dapat menerima disebut dengan sel kompeten. Salah satu contoh tranformasi yang terjadi secara alami adalah pada bakteri Streptococcus pneumoniae. Ketika biakan bakteri Streptococcus pneumoniae non virulent dicampurkan dengan DNA dari Streptococcus pneumoniae virulent penyebab penyakit maka bakteri Streptococcus pneumoniae non virulent menjadi Streptococcus pneumoniae yang virulent. Transformasi pada bakteri fasilitasi oleh DNA- binding protein yang berada pada dinding sel. DNA- binding protein akan mengikat DNA yang terdapat pada media bakteri. Dengan mekanisme tertentu DNA kemudian ditransport ke sitoplasma dan diintegrasikan ke DNA kromosom bakteri. Gambar 5. Gambar skematis proses transformasi bakteri Transduksi adalah proses transfer materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain dengan perantara virus. Bakteriofag adalah virus yang dapat menyerang bakteri. Ketika menginfeksi suatu bakteri, bakteriofag akan melakukan replikasi genetik dan terkadang membawa gen dari bakteri inang. Namun juga terkadang terjadi suatu insiden yaitu bakteriofag mampu menginfeksi bakteri lain, memindahkankan materi genetik yang dibawa namun tidak mampu lagi memperbanyak diri. Ketika bakteriofag yang baru terbentuk, bakteriofag tersebut akan menginfeksi bakteri lain dan memasukkan materi genetiknya serta materi genetik bakteri yang dibawa tersebut ke sel host yang baru. Materi genetik bakteri tersebut kemudian akan menyatu dengan DNA kromosom host yang baru melalui mekanisme crossing over. Gambar 6. Gambar skematis transduksi pada bakteri Baca Juga Morfologi dan Struktur Bakteri Testcross dan Hukum Mendel II Gregor Mendel dan Hukum Segregasi Hukum Mendel I Pola Pewarisan yang Lebih Kompleks dari Hukum Mendel Kata kunci kurva pertumbuhan bakteri, waktu generasi bakteri, Pembelahan biner pada bakteri, Proses konjugasi pada bakteri,transduksi bakteri, transformasi bakteri

Contoh2 - Cara Reproduksi Paramecium. Berikut adalah tahapan konjugasi dari Paramecium: 1) Dua Paramecium dan saling melekat. 2) . 3) Terjadi kerusakan mikronukleus, hingga tersisa 1. 4) Pembelahan mitosis menjadi 2 mikronukleus. 5) Mikronukleus saling bertukar. 6) Kedua sel saling memisahkan diri.

Padakondisi yang menguntungkan, bakteri membelah dengan sangat cepat, yaitu antara 15 - 20 menit. Sehingga dalam waktu satu hari saja, jumlah bakteri menjadi jutaan. Selain dengan pembelahan biner, bakteri juga dapat berkembangbiak secara seksual yang berbeda dengan perkembangbiakan yang terjadi pada organisme eukariotik. Berikutini 4 cara reproduksi bakteri. 1. Pembelahan Biner. Pembelahan biner merupakan cara reproduksi yang paling umum dijumpai pada bakteri yaitu dengan cara membelah diri daris atu sel bakteri menjadi dua sel bakteeri, dst. Waktu generasi yang pendek memungkinkan populasi prokariotik dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan secara .
  • 087ql0af45.pages.dev/175
  • 087ql0af45.pages.dev/734
  • 087ql0af45.pages.dev/242
  • 087ql0af45.pages.dev/847
  • 087ql0af45.pages.dev/333
  • 087ql0af45.pages.dev/964
  • 087ql0af45.pages.dev/700
  • 087ql0af45.pages.dev/462
  • buatlah skema reproduksi bakteri dengan cara pembelahan biner dan konjugasi